PEKANBARU-Sabdarepublik.com - Almarhum H Tenas Effendy akan dimakamkan di TPU Jalan Amal, Pasir Putih, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau usai Salat Zuhur, Sabtu (28/2/2015).
Pantauan wartawan di kediaman almarhum, Jalan Pasir Putih (tepat di depan SPBU) terlihat padat dan ramai pelayat. Seluruh tokoh masyarakat Riau, kepala daerah, hingga masyarakat umum cukup memadati.
Arus lalu lintas dikawal oleh pihak kepolisian. Para legislator dari pusat asal Riau, tingkat provinsi hingga kabupaten/kota juga hadir jelang sesi pemakaman almarhum.
Tenas Effendy merupakan Budayawan Senior Riau. Dirinya meninggalkan seorang istri, 8 anak, 19 cucu dan 1 cicit.
Diberitakan sebelumnya, Tennas Efendy menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (28/2/2015) pada pukul 00.25 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Tennas meninggal setelah sempat dirawat selama 14 jam di RSUD Arifin Achmad sejak pukul 11.00 WIB, Jumat (27/2/2015)lalu.
Tenas Effendi yang lahir 9 November 1936 di Kuala Panduk, Pelalawan, Riau. Meninggal dalam tutup usia 79 tahun. ''Iya, beliau sudah meninggalkan kita semua pada pukul 00.15 Wib,'' ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar kepada GoRiau.com, Sabtu (28/2/2015).
Sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Arifin Achmad, Ruswaldi M mengatakan budayawan dan sastrawan Senior Riau, Tenas Effendy sempat mendapat perawatan setiba di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Jumat (27/2/2015) lalu.
Tenas Effendy tiba di Pekanbaru sekitar pukul 11.00 WIB dari Melaka, Malaysia usai menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di sana. Tenas ditangani tim medis RSUD Arifin Achmad yang diketuai Dr Vera.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Arifin Achmad, Ruswaldi M, menyebutkan peratawan pertama yang diberikan tim medis yakni menstabilkan nadi, darah dan pernapasan. ''Setelah ini, baru dilakukan perawatan lanjutan, setelah ada perubahan yang biasa disebut hemedominamik,'' katanya.
Sebagai seorang sastrawan, Tenas Effendy telah banyak membuat makalah, baik untuk simposium, lokakarya, diskusi, maupun seminar, yang berhubungan dengan Melayu, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, sampai Madagaskar. Tennas juga sangat menjunjung tinggi dan amat peduli dengan kemajuan dan perkembangan kebudayaan Melayu.
Tenas sendiri juga aktif berorganisasi, antara lain: Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (2000-2005), Ketua Dewan Pembina Lembaga Adat Pelalawan (2000-“kini), Pembina Lembaga Adat Petalangan (1982-kini), Penasihat Paguyuban Masyarakat Riau (goriau.com)
Pantauan wartawan di kediaman almarhum, Jalan Pasir Putih (tepat di depan SPBU) terlihat padat dan ramai pelayat. Seluruh tokoh masyarakat Riau, kepala daerah, hingga masyarakat umum cukup memadati.
Arus lalu lintas dikawal oleh pihak kepolisian. Para legislator dari pusat asal Riau, tingkat provinsi hingga kabupaten/kota juga hadir jelang sesi pemakaman almarhum.
Tenas Effendy merupakan Budayawan Senior Riau. Dirinya meninggalkan seorang istri, 8 anak, 19 cucu dan 1 cicit.
Diberitakan sebelumnya, Tennas Efendy menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (28/2/2015) pada pukul 00.25 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Tennas meninggal setelah sempat dirawat selama 14 jam di RSUD Arifin Achmad sejak pukul 11.00 WIB, Jumat (27/2/2015)lalu.
Tenas Effendi yang lahir 9 November 1936 di Kuala Panduk, Pelalawan, Riau. Meninggal dalam tutup usia 79 tahun. ''Iya, beliau sudah meninggalkan kita semua pada pukul 00.15 Wib,'' ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar kepada GoRiau.com, Sabtu (28/2/2015).
Sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Arifin Achmad, Ruswaldi M mengatakan budayawan dan sastrawan Senior Riau, Tenas Effendy sempat mendapat perawatan setiba di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Jumat (27/2/2015) lalu.
Tenas Effendy tiba di Pekanbaru sekitar pukul 11.00 WIB dari Melaka, Malaysia usai menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di sana. Tenas ditangani tim medis RSUD Arifin Achmad yang diketuai Dr Vera.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Arifin Achmad, Ruswaldi M, menyebutkan peratawan pertama yang diberikan tim medis yakni menstabilkan nadi, darah dan pernapasan. ''Setelah ini, baru dilakukan perawatan lanjutan, setelah ada perubahan yang biasa disebut hemedominamik,'' katanya.
Sebagai seorang sastrawan, Tenas Effendy telah banyak membuat makalah, baik untuk simposium, lokakarya, diskusi, maupun seminar, yang berhubungan dengan Melayu, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, sampai Madagaskar. Tennas juga sangat menjunjung tinggi dan amat peduli dengan kemajuan dan perkembangan kebudayaan Melayu.
Tenas sendiri juga aktif berorganisasi, antara lain: Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (2000-2005), Ketua Dewan Pembina Lembaga Adat Pelalawan (2000-“kini), Pembina Lembaga Adat Petalangan (1982-kini), Penasihat Paguyuban Masyarakat Riau (goriau.com)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !