Home »
Daerah
» Bupati Bengkalis Hadiri Rakor Karhutla Dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bupati Bengkalis Hadiri Rakor Karhutla Dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Written By Unknown on Selasa, 17 Februari 2015 | 2/17/2015
PEKANBARU-Sabdarepublik.com - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh dan beberapa Kepala Dinas Terkait menghadiri rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar terkait penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Rakor yang digelar di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Senin (16/2), itu dipimpin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Rakor ini juga dihadiri Kepala BNPB Syamsul Ma'arif dan BMKG Pusat dan dan seluruh bupati dan walikota se-Provinsi Riau.
Dalam pertemuan itu, Siti Nurbaya mengingatkan semua pihak untuk waspada meluasnya kebakaran hutan dan lahan.
Dunia usaha perkebunan dan kehutanan juga diminta untuk berperan aktif terutama menjaga areal konsesinya agar tidak terbakar.
"Lebih pada itu, areal di sekitar perusahaan juga harus diwaspadai adanya aktivitas pembakaran lahan oleh warga. Peran perusahaan sangat penting dalam bekerjasama penanggulangan bencana kebakaran hutan ini," kata Siti.
Selain itu, menteri juga meminta kepada pihak perusahaan membantu memantau areal sekitar konsesi masing-masing.
"Termasuk konsesi perusahaan yang memiliki lahan gambut agar menutup kanalnya agar lahan tetap lembab. sehingga tidak terjadi kebakaran," kata Siti
Pada acara itu, Plt Gubenur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyerahkan Peraturan Gubernur tentang Karhutla kepada masing-masing bupati dan walikota se-Provinsi Riau.
"Perusahaan sudah menyiagakan heli di pusat komando Karhutla di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin," ujar Tony Wenas.
Menurut dia, RAPP memiliki pusat komando untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan yang siap merespon potensi timbulnya api di seluruh HTI perusahaan dan lahan masyarakat di sekitar konsesinya.
Upaya pengendalian termasuk pemantauan di darat dan udara, termasuk memonitor titik panas dengan satelit yang dikaitkan dengan teknologi FDRS (Fire Danger Rating System) guna memitigasi dan mendeteksi sedini mungkin bahaya kebakaran lahan. (rr)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !