Salah satu cara agar terindari bahaya narkoba harus mendekatkan diri ke pada Allah dengan menghidupkan Magrib mengaji setiap habis Salat Magrib di dalam rumah maupun di Musallah maupun Masjid.
Menurut Suayatno yang juga Wakil Bupati Bengkalis itu, Maqrib Mengaji merupakan salah satu benteng bagi umat muslim agar terhindar dari dari bahaya narkoba.
Suayatno lebih jauh memaparkan, para pengguna narkoba juga sangat rentan terhadap virus HIV/AIDS.
Saat ini ungkapnya, Kabupaten Bengkalis menduduki rangking teratas dalam hal HIV/ AIDS di Provinsi Riau. Dan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Mandau.
Suayatno selama masa jabatannya sebagai Wakil Bupati dan Ketua BNK tak bosan-bosannya menyampaikan ke masyarakat tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS baik melalui penyuluhan dan pada setiap kesempatan dalam acara-acara dimana Suayatno sebagai pembicara.
Pada acara peletakan batu pertama pembangunan asrama putri pesantren Daarul Quran Ibadurrahman, belading Kecamatan Mandau.
Seperti saat acara melakukan meletakkan batu pertama pembangunan asrama putri Pesantren Da'arul Quran Ibadurrahman, Desa Belading, Kecamatan Mandau, Kamis (19/2) lalu.
Suayatno menegaskan, bahaya narkoba merupakan ancaman yang setiap saat mengintai. Korbannya tidak memandang status dan usia, baik itu dari generasi muda, orang tua, politikus, pejabat, pegawai maupun artis serta aparat keamanan bisa menjadi korban. Demikian juga dengan bahaya HIV/AIDS.
Per Bulan Maret 2013 lalu, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bengkalis sudah mencapai angka 184 orang (66 pria dan 118 wanita), termasuk tinggi di Riau. Bisa jadi angka itu kini telah bertambah pula.
"Dan kabar yang paling merisaunya adalah bahwa sebagian besar penderita HIV/AIDS itu tercatat di Kecamatan Mandau," kata Suayatno. (rr)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !