Tidak bisa kita pungkiri bahwa masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari nya masih kental dan percaya adanya “Klenik” atau mitos yang bergulir di tengah masyarakat, Contohnya saat gerhana matahari.
Mitos yang berkembang, ibu hamil harus bersembunyi di kolong tempat tidur agar anak yang ada dalam kandungan tidak belang seperti gerhana yang hitam. Ibu hamil juga tidak boleh keluar rumah karena berbahaya terkena pancaran gerhana.
Gerhana matahari merupakan fenomena alam di mana posisi bulan berada di antara matahari dan bumi. Sinar matahari yang harusnya jatuh ke permukaan bumi jadi terhalang oleh bulan. Bayangan bulan yang jatuh ke bumi membuat sebagian bumi menjadi gelap.
Saat itu, korona atau atmosfer matahari yang sehari-hari tidak bisa terlihat karena sinar yang bergitu terang menjadi bisa terlihat. Fenomena gerhana itu tidak berbahaya justru merupakan hal yang istimewa dan indah. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Thomas Djamaluddin menegaskan tidak ada hubungan antara gerhana dengan ibu hamil atau sinar matahari yang berbahaya saat gerhana.
“Gerhana matahari tidak memancarkan radiasi yang berbeda dari pada radiasi yang ada pada matahari. Gerhana matahari total itu radiasi matahari tertutup oleh bulan tidak berbahaya sama sekali,” tutur Thomas.
Isu yang berkembang di masyarakat mengenai Ibu hamil dilarang melihat gerhana karena bisa berdampak buruk bagi ibu dan bayi adalah tidak benar atau hoax (liputan Putra Prima -lic )
(sumber lines indonesia)
Home »
Kesehatan
,
Nasional
,
Opini
,
Pendidikan
,
Sosial Budaya
» Ibu Hamil "Dilarang Melihat Gerhana ?"
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !