PEKANBARU - Puluhan peserta workshop Bisnis Media Lokal dalam Festival Media 2016 seakan terheyak saat mendengarkan pemaparan pemateri mengenai tantangan dan keunggulan dalam berbinis melalui media online lokal. Contohnya saja, untuk memulai startup dengan ciri khas baru dan menggaet pengiklan. "Kalau media cetak fokus pada headline halaman depan, beda dengan media online yang seluruh halamannya berlaku sebagai halaman depan.
Makanya, di online itu keseluruhan konten harus dikonsep sedemikian rupa untuk menarik perhatian," kata Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Arfi Bambani Amri saat memberikan materi di Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Minggu (20/11/2016).
Selain berlaku untuk menarik perhatian dan memudahkan akses pembaca berita, isi konten media online harus dikemas dengan apik untuk memperoleh ratting tinggi. "Nilai-nilai perusahaan turut menjadi pedoman. Misalnya saja, konten berita harus berpedoman dengan kode etik jurnalistik. Berbeda hal dengan isi dalam instagram yang boleh saja lebay," tuturnya. Disambung oleh pemateri workshop selanjutnya, Hasan Basril yang merupakan Pemimpin Redaksi (Pemred) GoRiau.com menuturkan, bahwa media online memiliki banyak keunggulan.
Salah satunya dari segi bisnis. "Kalau beriklan lewat pemberitaan di online, beritanya bisa tertanam selamanya selagi website yang kita memiliki masih hidup," kata Hasan yang juga berprofesi sebagai dosen jurnalistik di beberapa universitas negeri dan swasta di Riau ini saat menambahkan pemaran materi Arfi Bambani Amri dalam workshop Bisnis Media Lokal tajaan AJI itu. Hanya saja, Hasan tidak menampik bahwa rata-rata masyarakat yang berusia 40 tahun ke bawah belum cukup familiar dengan 'surat kabar' online.
Menurutnya, hal ini lah yang menjadi catatan penting bagi bos-bos media lokal untuk menyosialisasikan medianya. Jika hal itu sudah dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat luas dan pemerintah, Hasan pun menyakini bahwa hitung-hitungan bisnis melalui online lebih ekonomis. "Kita harus memberikan penjelasan terlebih dahulu bagaimana konsep iklan di media online, karena belum semua memahami. Kalau dijelaskan seperti apa, mereka akan tahu betapa murah dan bermanfaatnya beriklan di media online," kata Hasan yang tampak membuat sejumlah peserta workshop manggut-manggut. *** sumber : Goriau
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !